Minggu, 10 Desember 2017

Suka Duka Driver Taxi On line

Kisah ini aku buat berdasarkan kisah nyata yang aku alami sendiri, awalnya aku nongkrong sama teman di sebuah kafe, berbicara ngalor ngidul tentang bisnis kami yang lagi sepi. "Pie iki mebel lagi sepi, opo ngegrab wae..?" (Bagaimana ini bisnis mebel baru sepi, apa jadi supir grab saja ?).
Singkatnya aku langsung iseng-iseng daftar secara online, KTP aku foto, SIM A aku foto, STNK aku foto dan aku kirim, sementara KK, SKCK menyusul. Besuk harinya aku dapat SMS kalau aku di minta untuk melengkapi berkas yang lain, Foto aku, KK dan SKCK. Setelah KK dan foto pribadi aku kirim, langsung di kirim link training, dalam link training itu aku mendengarkan dan melihat video tentang bagaimana cara menjadi driver dan sebagainya, setelah itu di suruh menjawab soal-soal mengenai materi dalam training tadi.

Sore harinya aku dapat SMS dari grab kalau aku sudah bisa terima pekerjaan jadi supir grab, SKCK segera di urus dalam waktu maksimal 2 Minggu. Untuk mengisi waktu luang karena bisnis utama lagi agak sepi, maka aku coba jalani, aku aktifkan aplikasi dan tuing, order pertama adalah orang bule dari Prancis, trayek perjalanan dari pelabuhan Kartini Jepara  sampai bandara A yani dengan nilai 233 ribu, murah sekali di banding dengan  taksi konvensional yang tarifnya 450 ribu. Selama perjalanan yang kurang lebih hampir 4 jam karena ada macet setelah Demak sebelum Semarang, kami menggunakan bahasa inggris ala kadarnya, aku tidak lancar mereka juga tidak lancar. aku merasakan asik juga jadi supir grab, maka kedepannya aku jalani sampai aku menulis ini.
Dari sinilah mulai cerita unik.
  • Order latihan.
Biasa kalau ada hal baru pasti belum pada menguasai dengan baik, termasuk juga belum tahu sistem kerjanya aplikasi. Sering aku mendapat order yang ternyata  pihak pemesan  cuma coba coba atau latihan. Pemesan belum tahu kalau latihan dia itu bisa langsung nyantol ke driver grab terdekat. Selanjutnya kalau driver yang membatalkan akhirnya kurang persen penyelesaian pekerjaan, penumpang harus membatalkannya. Tapi gak kunjung di batalkan karena mungkin belum tahu.

  • Dikerjain Masuk ke kuburan
Suatu saat aku mendapat order jam 11 malam, aku pulang lambat karena lagi ngumpul sama temen-temen grab lainnya,  masuk order penumpang di daerah Jati Kudus, aku hubungi pemesan dan menyatakan iya order dan di tunggu. Setelah yakin ini tidak pemesan yang latihan, aku nyalakan GPS dan berangkat jemput penumpang, masuk gang, lalu kekiri, lurus. GPS menunjukkan tujuan anda sudah sampai, tapi mana orangnya, aku telepon katanya. maju lagi mas, lalu belok kanan. aku ikuti. Hla dalah.. kuburan, pas dipintu masuk kuburan, aku telp pemesan, gak di angkat, aku chat gak di balas, gak juga di batalkan. Lama-lama merinding ngeri juga juga.. kabuurr...
  • Hampir di pukuli preman stasiun.
Cerita ini pernah aku tulis juga tapi dari kisah seorang teman yang lebih dulu menjadi driver Grab di Semarang. ( http://jmconsultan.com/hati-hati-jemput-tamu-atau-keluarga-di-poncol-semarang ).  Tanggal 15 September, Jam 5 sore, aku pulang dari antar tamu ke bandara A yani, penumpang trayek dari Kudus, karena jalan alteri Sukarno Hatta masih dalam pengecoran maka aku balik masuk kota, jalan keluar kota lewat stasiun poncol, iseng-iseng aku nyalakan aplikasi siapa tahu dapat penumpang untuk balik ke Jepara, Kudus atau Demak. Singkatnya setelah jembatan Kota Lama ada masuk penumpang ke aplikasi, aku biarkan karena arahnya ke Gunung Pati, berikutnya masuk lagi ke Gajah Demak, aku ambil.

Aku sudah antisipasi masuk ke parkir di halaman stasiun tawang, penumpang masuk dan kami segera keluar dari parkir Tawang. Di pintu keluar aku sudah di hadang oleh orang sangar, Besar Gendut, Hitam dan sepertinya kurang rajin mandi, hehehe. Aku di bentak bentak, mas.. mas,.. stop dulu, aku berhenti lalu dia tanya, mas dari paguyuban mana ?, aku bilang tidak dari paguyuban mana-mana, aku hanya jemput keluarga aku, penumpangpun kompak, iya pak aku saudaranya. Tapi mereka (dua orang) gak percaya. Liat hp.. liat hp.. Hlo pak hp itu privasi saya pak, dari sini mulai tegang, mobil di tendang-tendang, spion mau di putusin.
Lalu aku di tarik untuk turun, tapi aku gak mau, lanjut mereka mau gembosin ban, aku bilang pak nanti urusannya panjang pak, biarkan aku lewat. Apa aku harus telp kakak aku yang di Kodim pak, ngomongku sekenanya, padahal aku gak punya kakak di Kodim. Baru aku boleh jalan tapi mobil di tendang dan di hardik, sekali lagi kamu muncul di sini aku bakar mobil kami kalau kamu grab. Kata salah satu dari mereka.
Kali ini aku membuktikan sendiri apa yang di alami teman aku tempo hari, mengerikan sekali, mereka maunya menang sendiri.

Sukanya.
  • Banyak ketemu orang dari berbagai kalangan
Selama dua minggu aku jadi supir grab, aku banyak ketemu orang dari berbagai kalangan, mulai dari mak-mak pulang dari pabrik rokok, Dosen UI, Turis Asing, anak-anak abg yang suka selpa selpi, Pengusaha, Profesionalisme, sampai gadis cantik yang baru patah hati.
Dari sini aku selalu ambil pembelajaran dari obrolan sama mereka, ada pengalaman hidup dari berbagai kalangan yang dengan senang hati membuka diri untuk membagi kepada aku yang emang suka ngobrol sama orang yang baru aku kenal.

  • Tambah teman.
Dari banyaknya dan ke akrab-akraban dengan banyak penumpang akhirnya aku tambah teman, dari sinilah aku juga selalu promosi tentang bisnis utamaku, Rak minimarket dan konsultan minimarket.
  • Dapat penumpang cantik yang curhat.
Nah ini juga gak kalah serunya, suatu saat aku dapat penumpang dari Kudus ke salah satu hotel di Semarang. Wanita Cantik, bersih, putih dan masih muda. Sepanjang perjalannan dari Kudus ke Semarang curhat tentang hubungannya dengan sang mantan, mewek dikit hehe, karena aku selalu memberikan saran, ee dia malah terbuka semuanya dan bilang menganggap aku sebagai kakak.  Ya deeehh.
Lain kali ketemu juga sama wanita muda yang sudah menikah selama dua tahun tapi belum di karunai momongan, nah kalau ini malah obrolan khusus dewasa, trik and trik masalah ranjang sampai berapa kali dalam seminggu. Halah... hehe
  • Muncul ide buat perusahaan tour and travel
Selama dua minggu dan banyak ketemu dengan para pemelancong akhirnya muncul ide untuk membuat perusahaan Tour and Travel, nah akhirnya aku hubungi beberapa teman dan ketemuan terbentuklah JMC tour and Trave ( www.jmctour.com )
Itulah kisah aku selama dua minggu menjadi driver Grab, apapun pekerjaannya kalau kita lakukan dengan senang hati Insyallah semua ada hikmahnya, kita ambil nilai positifnya dan jadikan itu sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan.
Catatan buat para supir taxi konvensional, mengikutilah perkembangan jaman, jangan membelenggu customer untuk selalu memakai jasa kalian, karena jaman sudah modern, consumen biar memilih. INGAT JAMAN BECAK, JAMAN DOKAR JAYA, KALIAN HADIR APAKAH ABANG BECAK, ABANG DOKAR DEMO AKAN KEHADIRAN KALIAN ?, dan waktu itu masyarakat lebih memilih kalian karena nyaman dan tentu saja lebih modrn di banding becak dan dokar. Nah sekarang dunia cangkih dengan sistem online dan lebih murah, gak perlu demo-demo dan anarkis kepada yang on line, emang jaman harus selalu berubah.
Salam damai.
qday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan pertanyakan atau komentar di sini